Humas DPRD Ciamis – DPRD Kabupaten Ciamis menggelar Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Tumenggung Wiradikusumah gedung DPRD Kabupaten Ciamis pada Jum’at (16/08/2024).
Rapat Paripurna Istimewa ini memiliki dua agenda, agenda pertama adalah mengikuti siaran langsung pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024. Sedangkan agenda kedua adalah mengikuti siaran langsung pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBD Tahun Anggaran 2025 beserta nota keuangannya.
Rapat paripurna istimewa ini dipimpin oleh Ketua DPRD sementara Oih Burhanudin didampingi oleh Wakil Ketua sementara Komar Hermawan dan dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Pj. Bupati Ciamis Engkus Sutisna, anggota Forkopimda, Sekretaris Daerah, Kepala OPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis serta tamu undangan lainnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang disiarkan secara virtual dari Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dalam awal pidatonya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan yang diberikan kepadanya selama 10 tahun menjadi presiden.
Jokowi mengatakan, ia bersama Ma’ruf Amin mampu mewujudkan pembangunan dan peradaban baru yang Indonesia sentris.
Jokowi juga memaparkan beberapa capaiannya selama periode kepemimpinannya. Pemerintahannya dapat membangun 366.000 Kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, dan 50 pelabuhan dan bandara baru.
Jokowi juga juga menyebutkan bahwa pemerintahannya dapat membangun 43 bendungan baru dan mewujudkan 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru sehingga biaya logistik berkurang dari 24 persen menjadi 14 persen pada 2023.
Dirinya bersama Ma’ruf Amin mampu menurunkan tingkat pengangguran dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen dan memberikan perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah, salah satunya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pemerintahannya juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 361 Triliun untuk Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun terakhir dan sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya mulai dari usia dini sampai lansia.
Prestasi lainnya yang diungkapkan Jokowi adalah pemerintahannya mampu mengambil alih aset yang selama puluhan tahun dikelola dan diambil manfaatnya oleh pihak asing serperti Freeport, Blok Rokan dan Newmont.
Jokowi menutup pidato kenegaraannya dengan menyampaikan permohonan maaf atas setiap hati, harapan dan keinginan yang tidak bisa diwujudkan oleh pemerintahannya.
Siangnya, acara Rapat Paripurna Istimewa dilanjutkan pada agenda kedua, yakni mengikuti siaran langsung pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBD Tahun Anggaran 2025 beserta nota keuangannya.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa peran APBN harus dimanfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan, sehingga Indonesia bisa keluar dari middle-income trap yakni dengan memanfaatkan bonus demografi, melanjutkan transformasi ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
“APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5%, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2%.
Presiden Jokowi menekankan perlunya melanjutkan reformasi struktural, terjaganya kebijakan fiskal yang sehat, dan desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan yang dirancang fleksibel untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. “Kita harus terus melanjutkan reformasi struktural, menjaga kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel, dan meningkatkan kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan,” jelas Presiden dalam pidatonya.
Selanjutnya, Presiden menyampaikan strategi kebijakan jangka pendek yang difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kesejahteraan dan pemerataan antardaerah. Adapun strategi tersebut dilakukan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan ekosistem pendidikan, penguatan lumbung pangan, dan peningkatan permodalan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).